Diguyur Hujan Deras, Jembrana Kembali di Landa Banjir
Kejadian tersebut di benarkan oleh I Putu Agus Artana Putra, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana. Menurutnya hingga senin malam terdapat tiga laporan yang masuk ke BPBD, dan pihaknya sudah melakukan assessment.
"Ada tiga laporan masuk terkait bencana banjir yakni di tiga desa/keluraha. Warga terdampak banjir sekitar 71 rumah terendam. Di Banjar Samblong Kelurahan Sangkaragung ada 15 rumah warga yang terdampak. Di Kaliakah sebanyak 50 rumah dan di Melaya 6 rumah. Kita sudah tangani dengan meluncurkan petugas ke tiga lokasi banjir. Dari hasil asesment tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Kerugian masih kita hitung. Saat ini kita masih melakukan pendataan dan memetakan keperluan mendesak berupa layanan kebutuhan dasa, “jelas Agus Artana.
Perbekel Desa Kaliakah, I Made Bagiarta membenarkan daerahnya terdampak banjir. Salah satu banjar di wilayahnya menjadi langganan banjir setiap hujan deras.
“Sudah biasa saat hujan deras Banjar Kaliakah terendam banjir, diakhir tahun 2022 (Nopember hingga Desember) terjadi 3 kali banjir, terparah bersamaan dengan banjir bandang di Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangking, Kecamatan Mendoyo. Kini awal tahun 2023 kembali dilanda banjir,” ujar I Made Bagiarta,saat dihubungi via WhatsAap.
Ditambahkannya, Banjir didesanya diakibatkan sempitnya pintu bendungan menyebabkan meluapnya air sungai higgga masuk ke perumahan warga. Pihaknya sudah mengusulkan penanganan banjir ke Pemkab Jembrana.
“Banjir kali ini sekitar 50 rumah warga terdampak, biasanya warga yang tedampak banjir sebanyak 77 kepala keluarga. Kita sudah usulkan penanganan banjir, informasi dari Bupati Jembrana sudah dianggarkan sekitar 900 juta rupiah,” jelasnya.(Sabda)